Memang gak ada salahnya kegiatan media relations dijalanin juga melalui media visit seperti itu bagi sebuah Public Relations Agency. Ada hal lucu mengenai hal ini. Sewaktu saya membuat program media selama setahun. Saya memasukkan salah satu jadwal kegiatan media relations-nya adalah media visit secara resmi, artinya saya akan mengajak semua orang PR (mulai dari big boss hingga account service) secara rolling untuk tahu kantor media secara dekat melaui kunjungan resmi ke kantor mereka. Dan tidak ada yang boleh menolak dengan alasan apapun. Hihihi... senang juga loh, saya bisa mengatur bos ngikutin kemana kita harus jalan. Sekali-sekali boleh dong Bos ngikutin maunya anak buah. Habisan, mereka cuman tahu itu cukup tugas saya saja untuk membina relations terhadapa media.
Tuh liat, muka si Tony Gourlay disamping saya menyimak serius apa yang dijelasin oleh teman2x redaktur majalah Cakram, tentang bagaimana cara kerja mereka dan suka dukanya mereka dalam mencari berita. Itung2x... ini pelajaran berharga juga lah. Biar dia tahu, kalau karakteristik tiap-tiap media di Indonesia berbeda dengan di luar negeri. Habisan... kadang-kadang.. Bos cuman akan teriak & kejar-kejar saya... Kenapa berita klien tidak dimuat.. kenapa jurnalis tidak datang... kenapa... kenapa.. kenapa... dan kenapa!
Dooohhh... kalau udah begitu.. kepala saya deh yang puyenk.. dikejar-kejar terus tiap menit gara-gara dia juga dikejar klien... hehehe...
Hmm... Ada yang bisa saya share kebeberapa kawan Humas loh... Sst... Silaturahmi seperti ini semakin membuat hubungan kerja tercipta dengan baik. Tidak sebatas ketika saling membutuhkan saja.
Selain itu, banyak manfaat lainnya... seperti kita akan tahu bahwa sebuah berita dapat dimuat atau tidak.. banyak hal yang mempengaruhi itu, antara lain: news value, keterlambatan deadline, sidang redaksi, tidak lengkapnya data-data yang dibutuhkan secara akurat dan sebagainya.
